Judul : Sang Pencerah (2010)
Sutradara : Hanung Bramantyo
Produser : Raam Punjabi
Penulis : Hanung Bramantyo
Pemain :
Lukman Sardi, Slamet Rahardjo, Agus Kuncoro, Ikranegara, Yati
Surachman, Zaskia Adya Mecca, Ihsan Tarore, Joshua Suherman, Giring
Ganesha, Dennis Adhiswara, Ricky Perdana, Sudjiwo Tedjo, Abdurrahman
Arif, Alex Komang, Mario Irwinsyah, Sitok Srengenge
Musik : Tya Subiakto
Distributor : Multivision Plus
Review:
Sang Pencerah sendiri memulai
perjalanan kisahnya dengan menilik kelahiran seorang bayi laki-laki
bernama Muhammad Darwis di dalam sebuah keluarga Jawa yang memiliki
latar belakang lingkungan beragama Islam yang sangat kuat. Dalam
pertumbuhannya, Darwis remaja (Ihsan Tarore) sering merasa aneh dengan
kebiasaan lingkungannya yang seringkali mencampuradukkan kegiatan agama
dengan berbagai kegiatan yang berbau mistis. Hal inilah yang kemudian
menarik perhatian Darwis untuk mempelajari Islam lebih lanjut. Di
usianya yang ke-15, Darwis, dengan seizin orangtuanya, pergi ke Mekkah
untuk menunaikan ibadah haji, sekaligus mempelajari Islam langsung di
tempat kelahiran agama tersebut.
Lima tahun berselang, Darwis dewasa
(Lukman Sardi) kembali ke kampung halamannya di Yogyakarta. Sesuai
dengan kebiasaan mereka yang baru kembali dari Mekkah saat itu, Darwis
merubah namanya menjadi Ahmad Dahlan. Kondisi lingkungannya sendiri,
yang saat itu berada di bawah bayang-bayang penjajahan Belanda, masih
sama dengan ketika ia meninggalkan Yogyakarta. Banyak ajaran Islam yang
dalam pelaksanaannya semakin melenceng dari apa yang telah disuratkan
dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadits. Tak tinggal diam, Ahmad Dahlan mulai
secara perlahan menyadarkan masyarakat sekitar mengenai kesalahan yang
telah mereka lakukan.
Tentu saja, merubah sesuatu hal yang
telah menjadi semacam adat di dalam sebuah kelompok bukanlah hal yang
mudah untuk dilakukan. Ahmad Dahlan sendiri sempat mendapatkan kecaman
dari seorang kyai penjaga tradisi, Kyai Penghulu Kamaludiningrat (Slamet
Rahardjo), bahkan sering dituding sebagai seorang kyai yang sesat.
Namun atas dukungan penuh istrinya, Siti Walidah (Zaskia Adya Mecca),
keluarga, dan beberapa orang murid setianya, Ahmad Dahlan terus berusaha
menegakkan akidah, termasuk dengan bekerjasama dengan organisasi modern
yang banyak dinilai merupakan kelompok kafir oleh lingkungannya.
Sang Pencerah, yang direncanakan
sebagai sebuah kisah awal dari dwilogi mengenai kehidupan Ahmad Dahlan,
benar-benar menjadi pembuktian Hanung terhadap segelintir orang yang
masih menyangsikan kemampuan sebagai seorang sutradara. Tidak hanya
sebagai pembuktian, di dalam 120 menit masa durasi tayangnya, sangat
terasa bahwa film ini benar-benar diperlakukan secara istimewa dengan
tingkat ketelitian dan kerapian produksi yang sangat tinggi. Hasilnya,
sangatlah mudah untuk menyatakan bahwa Sang Pencerah merupakan karya sineas Indonesia terbaik yang pernah dirilis di layar lebar sepanjang tahun ini.
Lihat bagaimana Hanung menceritakan kisah
kehidupan Ahmad Dahlan. Ia menyajikannya dengan cara yang ringan,
walaupun berisi banyak pesan-pesan yang sebenarnya jika diamati lebih
dekat, berisi banyak tema yang akan dianggap berat oleh para
penontonnya. Cara ini terbukti efektif ketika Sang Pencerah
hadir lancar mengalirkan kisahnya ke hadapan para penonton dan membuat
mereka seperti sedang mendengarkan dengan seksama sebuah cerita yang
diceritakan secara apik. Tidak hanya melulu soal biopik kehidupan Ahmad
Dahlan, Sang Pencerah juga berhasil memadukan kisah drama romantis
sekaligus komedi di dalam penceritaannya yang membuat jalan cerita film
ini semakin mudah untuk diresapi.
Pemilihan jajaran pemeran yang tepat juga
menjadi keunggulan yang sangat strategis untuk film ini. Melihat apa
yang ditampilkan Lukman Sardi sebagai Ahmad Dahlan mungkin membuat
banyak orang kesulitan untuk membayangkan tokoh besar ini diperankan
oleh aktor muda lainnya. Sebagai Dahlan, Lukman bermain sangat alami.
Kharismanya sebagai seorang aktor muda berbakat terlihat menyatu erat
dengan karakter yang ia mainkan. Tidak mengherankan bila nama Lukman
Sardi akan banyak disebut-sebut dalam berbagai ajang penghargaan film
Indonesia dalam beberapa waktu mendatang.
Selain Lukman, jajaran pemeran lainnya tidak kalah dalam memberikan kontribusi mereka dalam menghidupkan nyawa Sang Pencerah. Sekali lagi, setelah Perempuan Berkalung Sorban,
Hanung berhasil mendapatkan nama-nama bertalenta kelas tinggi untuk
mengisi filmnya. Lihat bagaimana Hanung berhasil mengarahkan banyak
bintang muda seperti Ihsan Tarore, Joshua Suherman, Giring, Dennis
Adhiswara, Ricky Perdana dan Zaskia Adya Mecca untuk bermain dan menyatu
erat dengan kemampuan akting para seniornya seperti Yati Surachman,
Ikranegara, Slamet Rahardjo, Agus Kuncoro hingga Sudjiwo Tewo.
Benar-benar barisan pemeran impian yang terbukti sangat dapat
diandalkan!
Kuat dari unsur filmis, Sang Pencerah
juga tidak kedodoran dari sisi teknis. Film ini benar-benar
diperlakukan sangat istimewa dari sisi sinematografi maupun pencapaian
editingnya. Hasilnya, gambar-gambar yang disajikan di sepanjang film
terlihat nyata dan sangat indah. Ini semakin diperkuat dengan tata musik
yang dihasilkan oleh Tya Subiakto. Pada beberapa titik, tata musik yang
diberikan oleh Tia bahkan berhasil mengisi atau menambah tingakat
emosional dari cerita film yang dihadirkan. Juga merupakan salah satu
tata musik terbaik dari film Indonesia yang dirilis di sepanjang tahun
ini.
Terlepas dari pesan-pesan moral yang
ingin disampaikan film ini, mengenai banyaknya pemanfaatan nama agama
untuk kepentingan yang salah serta rasa fanatisme yang kadang membutakan
beberapa kelompok — yang ironisnya terasa sangat sesuai dengan apa yang
terjadi di Indonesia saat ini — Sang Pencerah adalah sebuah
karya yang tidak dapat disanggah merupakan sebuah hasil yang sangat
jarang dilihat dapat dicapai oleh sineas Indonesia. Digarap dengan
sangat rapi dan didukung dengan tingkat teknikal yang sangat memuaskan, Sang Pencerah adalah film Indonesia kedua di tahun ini setelah Minggu Pagi di Victoria Park
yang membuktikan bahwa sineas Indonesia masih mampu memberikan sesuatu
yang lebih kepada para penontonnya. Pencapaian yang sangat luar biasa!
Sumber : Review: Sang Pencerah (2010)
Nonton dan Download Sang Pencerah dari Youtube:
0 komentar:
Posting Komentar