Judul : Edensor
Pengarang : Andrea Hirtaa
Penerbit : PT. Bentang Pustaka
Tahun Terbitan : 2007
Tebal Buku : xii + 290 halaman
Ukuran Buku : 20,5 cm x 14 cm
Diresensi oleh Shelvi Novianita
“Jangan Takut Melangkah”
“Edensor” bercerita mengenai kehidupan
Ikal dan Arai semasa berkuliah di Universite de Paris, Sorbonne,
Perancis dan petualangan penaklukan gagah berani dataran Eropa dan
Afrika, dari Belanda sampai ke Italia, dari Tunisia sampai ke Casablanca
dan kembali masuk Portugal.
Setelah
berhasil memperoleh beasiswa ke Perancis, Ikal dan Arai, mengalami
banyak kejadian ynag orang bisa sebut sebagai kejutan budaya. Banyak
kebiasaan dan peradaban Eropa yang berlainan sama sekalii dengan
perdaban yang selama ini mereka pahami sebagai orang Indonesia, kususnya
melayu.
Ikal
dan Arai kembali menuai karma akibat kenakalan-kenakalan yang pernah
mereka lakukan semasa kecil dan remaja dulu. Pembaca akan dibawa ke
dalam petualangan mereka menyusuru Eropa dengan berbagai penglaman yang
mencengangkan, mencekam, membuat terbhak, sekaligus berurai air mata.
“Aku
ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan,
menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin
menghirup rupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin
lika-liku jhidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba
kehidupan dengan kemungkinan-kemugkinan yang bereaksi satu sama yang
lain. Seperti benturan molekul uranium, meletup tak terduga-duga,
menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke
arah yang mengejutkan. Aku igin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai
beragam bahasa dan orang-orang asing”.
Bagaiman
akhir petualangan Ikal dan Arai? Mampukah mereka ‘melangkah’ di
kehidupan baru mereka? Kehidupan yang berbeda dari kehidupan yang mereka
jalani sewaktu di Belitong. Ingin tahu cerita “Edensor” selengkapnya?
Bacalah novel “Edensor” secara utuh! Sebab selain menghibur, “Edensor”
juga sarat akan makna dan manfaat.
KELEBIHAN
- Kover buku menarik.
- Beragam peristiwa menarik, lucu, penuh semangat, serta mengharu-biru membuat pembaca tidak mudah menutup buku sebelum membacanya secara tuntas.
KEKURANGAN
- Mengapa penulis mengambil judul “Edensor”, yaitu nama sebuah desa khayalan yang dikutip dari novel Herriot? Mengapa harus “Edensor” ? Mengapa harus nama sebuah desa khayalan? Bukankah yang “nyata” itu lebih menarik karena benar-benar ada dalam kehidupan yang sebenarnya?
KEBERMANFAATAN
- Memberikan semangat atau motivasi pada pembaca untuk terus berjuang dalam mengarungi kehidupan
- Menghibur pembaca dengan beragam peristiwa lucu dan petualangan yang mendebarkan
- Memberikan pesan bahwa apapun bisa terjadi jika kita mau berdo’a, berusaha dan terus berusaha
- Mengingatkan kita untuk tidak takut melakukan suatu hal yang baru.
Sumber : http://mynoble.wordpress.com/2009/11/07/resensi-novel-edensor/
0 komentar:
Posting Komentar