Judul Film : Tanah Surga ...Katanya
Sutradara : Herwin Novianto
Bintang : Osa Aji Santoso, Fuad Idris, Ence Bagus, Ringgo Agus Rahman, Astri Nurdin
Rated : **** (Excellent)
Review
Bukan lautan hanya kolam susu
katanya/Tapi kata kakekku hanya orang kaya yang minum susu/Tiada badai
tiada topan yang kau temui/ kain dan jala cukup menghidupimu/Tapi kata
kakekku ikannya diambil negara asing/ ikan dan udang menghampiri
dirimu..katanya/Tapi kata kakekku ssh..ada udang di balik batu/Orang
bilang tanah kita tanah surga..katanya/Tapi kata dokter Intel yang punya
surge hanya pejabat-pejabat…
Puisi yang dibacakan Salman (Osa Aji Santoso) menghentak di
tengah seremoni kunjungan para pejabat di sebuah desa terpencil di
Kalimantan Barat dekat perbatasan Malaysia. Wajah pejabat (yang
diperankan oleh Deddy Mizwar ) begitu gusar namun berupaya menyembunyikan ketersinggungannya. Puisi itu adalah pesan film besutan Herwin Novianto dan diproduseri oleh Deddy Mizwar bersama Gatot Brajamusti.
Intinya negara tidak saja
gagal menjamin kebutuhan dasar masyarakat, tapi juga lalai membangun
identitas kolektif bernama bangsa di daerah perbatasan. Hidup di
perbatasan Indonesia Malaysia membuat persoalan tersendiri, karena masih
didominasi oleh keterbelakangan dalam pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi.
Konflik indetitas pun terjadi. Haris (Ence
Bagus) duda beranak dua berupaya mengajak kedua anaknya Salman dan
Salina (Tissa Biani Azahra) dan ayahnya Hasyim (Fuad Idris) untuk pindah
ke Malaysia yang di matanya adalah surga. Di sana dia mengklaim sudah punya kedai bahkan sudah menikahi seorang wanita Malaysia. Namun Hasyim mantan sukarelawan Indonesia yang terlibat dalam konfrontasi Indonesia-Malaysia 1960-an silam menampik mentah-mentah.
Mengapa tidak sekalian kau pindahkan kuburan ibu dan istrimu? Cetus Hasyim dengan berang berang. Bagi dia Indonesia tetap surga sekalipun Haris membantahnya dan bilang surga adalah milik Jakarta. Akhirnya hanya salina yang ikut ayahnya. Salman memilih tinggal bersama kakeknya.
Tokoh lain dalam film ini adalah Astuti (Astri Nurdin) seorang
guru yang ditempatkan di desa itu mendapatkan kenyataan sekolah yang
tidak layak. Sebuah ruangan dibagi dua dengan sekat menjadi kelas tiga
dan kelas empat SD. Yang paling menyedihkan bukan hanya bangunan yang lantai jebol, tetapi sebagain besar anak-anak tidak tahu bendera Merah Putih seperti apa.
Anwar (Ringgo Agus) juga begitu. Dokter yang emngabdi di desa terpencil ini bingung penduduk lebih mengenal ringgit, ketika dia diminta mengajar anak-anak mendapatkan bahwa mereka tidak tahu lagu Indonesia Raya dan lebih kenal Kolam Susu-nya Koes Plus. Ternyata sekolah satu-satunya itu pernah vakum selama setahun. Dokter
Anwar juga menyadari untuk ke rumah sakit butuh waktu dan biaya tinggi
dengan perahu ketiak ia hendak membawa Hasyim ke rumah sakit.
Salah satu adegan Tanah Surga…Katanya (Kredit Foto Database.blogspot) |
Tanah Surga…Katanya lebih tepat sebuah film fiksi dengan pendekatan dokumenter. Banyak adegan yang menyentuh bagi mereka yang punya hati untuk bangsa ini. Saya tersentuh ketika Slman berkeras menebus bendera Merah Putih yang dipakai kain pembungkus barang seoarng penduduk pribumi di kawasan Mayasia dengan kain sarung. Bendera itu kemudian di bawahnya sambil berlari ke negerinya diiringi lagu Tanah Air-nya Ibu Sud. Adegan ini mengingatkan saya pada ending film besutan Deddy Mizwar juga Alangkah Lucu-nya Negeri ini yang juga menggunakan lagu ini.
Tanah Surga …Katanya sarat menggambarkan pandangan nasionalisme ala Deddy Mizwar. Adegan
ketika Hasyim berdiri tegak ketika bendera Merah Putih dikerek diiringi
lagu Indonesia Raya mengingatkan saya pada adegan ketika Naga Bonar
tetap tegak meski tubuhnya mau limbung ketika bendera ditegakan dalam
film Naga Bonar Jadi 2. Sama-sama menyuarakan kecintaan terhadap bangsa dan negri ini. Herwin mengadopsi adegan itu tampaknya.
Ada bumbu romantis tetapi tidak berlebihan
antara Anwar dan Astuti. Cukup lewat pemberian sebotol shampoo dan
pujian terhadap rambut Astuti yang panjang oleh dokter itu.
Namun adegan yang paling dahsyat ialah ketika Haris bersorak-sorak bersama
ratusan warga Malyasia menyaksikan kesebesalan itu menekuk Squad
Garuda, di seberang sana Hasyim menhembuskan nafasnya terakhir dalam
perjalanan yang sulit ke rumah sakit dengan perahu di antar Anwar, Salman dan Astuti. Sementara Salina menggambar Haris, dia, Salman dan Kakeknya berdiri tegak dengan bendera Merah Putih di depan sebuah rumah.
Dalam keadaan apa pun jangan kehilangan kecintaan pada negeri ini. Salina tetap mencintai Indonesia.
Tanah Surga…Katanya sebuah film yang bagus. Dari segi acting bagus. Salut untuk peran natural Osa Aji santoso, serta Ence Bagus. Tentunya juga Fuad Idris sebagai Hasyim. Saya film ini kira termasuk salah satu Film Indonesia yang terbaik pada 2012 ini. Sayangnya dari jumlah penonton, dari empat film Indonesia yang disajikan menyambut hari lebaran, film ini tidak terlalu banyak dilirik.
Irvan Sjafari
Nonton dan Download dari Youtube:
0 komentar:
Posting Komentar