Judul Buku : Nyanyian Cinta Antologi Cerpen Santri Pulihan.
Pengarang : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika
Cetakan : VI, Maret 2008
Tebal Buku : 198 Halaman
Habiburrahman
El shirazy, merupakan seorang novelis, cerpenis dan juga seorang
sutradara lulusan Universitas Al-Azhar Cairo, Mesir yang tekenal di Indonesia.
Hampir semua karya-karya cerpen dan novelnya fenomenal. Salah satunya
adalah Ayat-Ayat Cinta yang mendapatkan 3 penghargaan yaitu Pena Award 2005, The Most Favorite Book 2005 dan IBF Award 2005.
Dan banyak novel-novel karyanya pernah difilmkan seperti Ketika Cinta
Bertasbih, Ayat-Ayat Cinta dan Dalam Mihrob Cinta. Habiburrahman El
Shirazy banyak memberi pengaruh terhadap perfilman di Indonesia.
Buku
kumpulan cerpen “Nyanyian Cinta” merupakan karya-karya santri pilihan.
Cerpen ini banyak memuat tentang nilai-nilai moral dan akhlak-akhlak
yang mulia sesuai dengan kepribadian Rosulullah Saw.
Dalam cerpen ini Habiburrahman menceritakan tentang kehidupan mehasiswa Indonesia
yang bersekolah di Al-Azhar Cairo, Mesir. “Dengan keterbatasan
ekonominya Mahmud mampu menyelesaikan kuliahnya difakultas Dakwah dengan
nilai mumtaz”. (halaman 36).
Habiburrahman yang juga menyelibkan kata-kata bahasa Arab seperti percakapan yang dilakukan Mahmud dengan seorang gadis.
“E…sab’ah junaihat”.
“ghali awi!”
“La ya anisah, hadza jaded”.
“Arba’ah mumkin?” (halaman 29).
Sedangkan dalam cerpen “Sayap-Sayap Cinta-Nya” karya Muhammad Kasmijan banyak menggunakan gaya
bahasa antropomorfisme yaitu atribusi karakteristik manusia ke mahkluk
bukan manusia. Missal, “Jari-jemari yang mulia iru segera melepas ikatan
yang ada pada rusa. Setelah lepas rusa itu segera berlalu dan berkata,
“Tunggulah sampai aku dating wahai insane mulia.” (halaman 119).
Cerpen
“Sayap-Sayap Cinta-Nya” menceritakan tentang akhlak mulia seorang
pemuda yang menolong seekor rusa. Dia rela mengikat tali kebadannya
untuk menggantikan rusa itu, rusa itu bejanji akan kembali setelah
menyusui anak-anaknya. Pemburu marah ketika melihat rusanya lepas dan
akan menjadikan pemuda itu budak apabila rusa tersebut tidak kembali.
Sang pemburu pada akhirnya diam terpaku setelah melihat rusa tersebut
benar-benar kembali.
Selain itu cerpan Habiburrahman menggunakan gaya bahasa yang mudah dimengerti, sopan dan sederhana sehingga pembaca tidak merasa kesulitan untu memahami maksudnya.
Dalam
penulisan karya-karyanya penulisan kelahiran 30 September 1976 ini
banyak dilator belakangi oleh pendidikannya. Pada tahun 1999 Kang Abik
lulus S-1 di universitas Al-Azhar mesir, Cairo
jurusan Hadits. Pada tahun 2001 Kang Abik telah merampungkan
Postgraduate Diploma (Pg. D) S-2 di The Institute for Islamic Studies in
Cairo.
Jadi tidak heran kalau karya-karyanya berbau islami. Setting tempat
dalam cerpen tersebut, seperti Masjid Al-Fath Ramsis, Universitas
Al-Azhar, kota Madrid, dan Asyutt benar adanya.
Secara
keseluruhan kumpulan cerpen “Nyanyian Cinta” bagus dan mengandung
nilai-nilai moral yang sesuai dengan kalangan remaja maupun dewasa.
Serta dalam cerpen ini banyak dibumbui dengan permasalahan sosia dan
pemecahan masalah melalui sudut pandan islami. Meskipun demikian dalam
kumpulan cerpen “Nyanyian Cinta” ini masih ada beberapa cerpen yang
dalam endingnya masih belum tuntas sehingga seolah-olah cerita tersebut
ngambang.
Beberapa cerpen Kang Abik yang termuat dalam antalogi antara lain; Ketika Duka Tersenyum (FBA, 2001), Merah di Jenin (FBA, 2002) dll. Beberapa tulisanya yang pernah menghiasi republika, Anninda, Jurnal Sastra dan Budaya Kinanah dll.
Sumber: Resensi Nyanyian Cinta
0 komentar:
Posting Komentar