Sinopsis : “Takbir Cinta Zahrana”
(Diambil dari novel “Dalam Mihrab Cinta”)
Karya : Habiburrahman El Shirazy
Zahrana itulah namanya. Keluarga dan orang-orang terdekat
memanggilnya Rana. Banyak yang memandangnya sukses. Hidup berkecukupan,
punya pekerjaan yang terhormat dan bisa dibanggakan. Sekarang ia menjadi
dosen disalah satu Universitas Swasta terkemuka di Jawa Tengah.
Bagaimana tidak, ia lulusan mahasiswi teladan S1 UGM, dan ia mampu
meraih gelar Master Teknik dari sebuah Institut Teknologi bergengsi di
Indonesia. Bagi seorang perempuan seusianya nyaris tidak ada yang kurang
pada dirinya. Sudah berapa kali ia mendapat pujian tentang
kesuksesannya. Hanya ia seorang yang tahu bahwa sejatinya ia sangat
menderita.
Usianya sudah tidak lagi muda, tiga puluh empat tahun. Ia belum
menemukan jodohnya. Sudah beberapa kali seseorang datang untuk
meminangnya, selalu ia tolak, bahkan Dekan Fakultas Teknik, orang nomor
satu tempat ia mengajar, ia pun menolaknya.
Bumi terus berputar, datangnya lamaran silih berganti yang semuanya
ditolak oleh Zahrana itu membuat ibunya marah. Lantas jodoh seperti apa
yang diinginkan oleh Zahrana?
Saat ini status, strata, kedudukan sosial, pendidikan dan lain
sebagainya tidak menjadi pertimbangannya. Zahrana hanya ingin suami yang
baik agamanya, baik imannya dan bisa jadi teladan untuk anak-anaknya
kelak.
Suatu hari Zahrana yang ditemani sahabatnya Lina menemui Bu Nyai,
untuk meminta bantuan mencarikan jodohnya. Lalu Bu Nyai menawarkan
seorang santri. Ia hanya lulusan Madrasah Aliyah. Baik akhlak dan
agamanya, bertanggung jawab. Ia dari keluarga pas-pasan. Pekerjaannya
sekarang jualan kerupuk keliling. Dia duda tanpa anak. Istrinya
meninggal karena sakit demam berdarah.
Akhirnya keputusannya mantap, niatnya sudah bulat, orangtuanya pun
menyetujuinya. Ia akan memiliki suami seorang penjual kerupuk keliling.
Hari pernikahan zahrana semakin dekat, persiapan akad nikah di rumah
Zahrana nyaris sempurna. Namun tiba-tiba ia diberitahukan bahwa calon
suaminya meninggal ditabrak kereta api. Zahrana menjerit histeris,
jeritannya menyayat hati siapa saja yang mendengarnya. Setelah itu ia
pingsan seketika.
Derita Zahrana ternyata tidak cukup sampai disitu. Ayahnya yang
memang telah renta tidak kuat menahan tekanan batin, ia terkena serangan
jantung. Ayahnya meninggal menyusun calon menantunya. Lengkap sudah
penderitaan Zahrana.
Bulan Ramadhan datang, Zahrana sangat menikmati ibadahnya. Dibulan
yang penuh rahmat tersebut, Zahrana dilamar oleh seorang mahasiswanya
bernama Hasan. Ia tidak bisa percaya. Mahasiswa melamar dosennya, apa
kata dunia? Dengan keyakinan Hasan, akhirnya Zahrana menerima tawaran
tersebut. Dan pada malam kedua Bulan Suci Ramadhan, apa yang diharapkan
Zahrana tercapai. Akad nikah setelah solat tarawih disaksikan oleh
jamaah. Ibu Zahrana menangis tersedu-sedu.
Kebahagiaan Zahrana malam itu menghapus semua derita yang dialaminya.
Ia semakin yakin, bahwa Allah SWT bersama orang-orang yang sabar dan
ihsan.
Sumber : Resensi Takbir Cinta Zahrana
0 komentar:
Posting Komentar