Minggu, Oktober 28

DYAH PITALOKA (Korban Ambisi Politik Gadjah Mada)


Judul : Dyah Pitaloka (Korban Ambisi Politik Gajah Mada
Pengarang : Hermawan Aksan
Penerbit : Bentang
Cetakan : 1, 2007
Tebal : viii, 326

Novel ini adalah fiksi yang realistis sekaligus realitas yang fiktif. Kita diajak untuk menerawang kisah yang sangat dramatis yang terjadi pada era kejayaan kerajaan Majapahit. Gadjah Mada tidak ingin Kerajaan Sunda menjadi kerikil dalam Kerajaan Majapahit. Untuk melengkapi keberhasilannya menyatukan Nusantara, Majapahit harus menaklukkan Sunda. Bila kekuatan angkatan perang tidak mungkin, cara lainnya adalah melalui pernikahan. Pernikahan Dyah Pitaloka dengan Raja Majapahit, bagi Gadjah Mada, bukanlah pernikahan antara seorang raja dengan putri dari dua kerajaan, melainkan penyerahan upeti sebagai tanda takluk Kerajaan Sunda kepada Majapahit. Gajah Mada, melalui Sumpah Palapa, telah mengukuhkan simbol dirinya sebagai sosok patih yang ambisius. Ambisinya itu tidak hanya membumihanguskan Kerajaan Sunda, juga dirinya sendiri. Pahlawan terbesar sepanjang sejarah Majapahit itu, orang yang pertama kali menyatukan seluruh Nusantara, akhirnya menjadi buronan negerinya sendiri. Nama besarnya runtuh karena hanya mementingkan ambisi dan mengabaikan sesuatu yang tak kalah besar: Cinta. Berbahan baku sejarah, novel ini bercerita tentang nilai sebuah kesetiaan dan pengkhianatan.




Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

TwitterFacebookGoogle PlusLinkedInRSS FeedEmail

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons