Judul : Gajah Mada
Penulis : Langit Kresna Hariadi
Penerbit : Tiga Serangkai
Tahun : terbit 2006
No. ISBN : 9793303166
Jumlah Halaman : 694
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi(L x P) : 140x210mm
SINOPSIS BUKU
Membaca
novel fiksi sejarah karya Langit Kresna Hariadi berjudul Gajah Mada ini
membawa kita ke jaman pemerintahan Jayanegara sewaktu dikudeta oleh Ra
Kuti. Ra Kuti adalah sebutan/singkatan dari Rakrian Kuti, sebuah
anugerah dari Prabu Jayanegara menjadikan namanya menjadi Rakrian Dharma
Putra Winehsuka yang membuat mereka menjadi anak emas kerajaan di jaman
itu.
Pada jaman yang diceritakan pada buku ini Gajah Mada masih seorang
bekel, sebuah pangkat ketentaraan di bawah senopati (belum menjadi
sesohor yang diajarkan di buku-buku sejarah yang kita pelajari di
sekolahan). Tapi dengan pangkat tersebut Gajahmada menduduki jabatan
pimpinan Bayangkara, sebuah pasukan khusus yang melindungi istana, raja
dan keluarganya. Pasukan Bayangkara ini terkenal dengan sandi teliknya
atau lebih tepat pada masa kini dikenal dengan badan intelijennya atau
spionase tingkat tinggi.
Ra Kuti atau Rakrian Kuti di novel ini adalah tokoh yang bermuka dua
beserta segala kelicikannya. Karena dendamnya kepada Raja Jayanegara
yang tidak menaikkannya ke pangkat yang diinginkan, maka dia pun
menghasut beberapa temenggung dan beberapa panglima kesatrian untuk
menggulingkan Jayanegara. Walaupun didukung oleh para Rakrian dan
temenggung serta panglima tersebut, namun atas kecerdikan Gajah Mada dan
bantuan Patih Arya Tadah, sang raja Jayanegara dan keluarganya berhasil
diselamatkan oleh Gajah Mada dan pasukan bayangkaranya, dan terpaksa
diungsikan dari istana menuju tempat yang dirahasiakan oleh Gajah Mada,
bahkan kepada anak buahnya di pasukan Bayangkara pun tidak
diinformasikannya.
Gajah Mada sangatlah piawai dalam memimpin Bayangkaranya, dia berhasil
meloloskan dan mengungsikan Prabu Jayanegara dari kejaran Ra Kuti dan
sekutunya yang telah mengakibatkan hancurnya tatanan pemerintahan dan
masyarakat di kerajaan Majapahit. Namun tidak ada gading yang tak retak,
kepiawaian Gajah Mada tersebut ternyata ada yang menggerogotinya yaitu
pengkhianatan yang dilakukan oleh orang dalam Bayangkara sendiri yang
sempat membuat kericuhan dan kecurigaan antar anggota Bayangkara.
Penulis dengan lancar menceritakan alur kejadian lengkap dengan
imajinasi yang begitu hidup, penuh dengan kosakata kemiliteran pada
waktu itu, seperti deskripsi istana, struktur kemiliteran, persenjataan
dan taktik perang seperti brubuh, cakrabyuha, diradameta, supit urang
dan banyak lagi. Buku ini pun didalami oleh sang penulis dengan banyak
masukan, terutama dari Brigjen (purnawirawan) H. M. Lintang Waluyo atas
faktor-faktor sistem kemiliteran yang diangkat oleh sang penulis dalam
buku ini. Walaupun sayangnya masih ada beberapa kesalahan penulisan dan
penuturan sejarah di dalamnya.
Bagaimana akhir cerita novel ini? Berhasilkah Gajah Mada dan pasukan
bayangkara mempertahankan dan mengembalikan kekuasaan Majapahit kepada
Jayanegara walaupun begitu banyak intrik yang dilakukan oleh Ra Kuti?
Sebuah novel fiksi sejarah yang sangat menarik dan wajib dibaca serta
dikoleksi.
Sumber: Gajah Mada #1
0 komentar:
Posting Komentar